Sabtu, 07 Januari 2012

HOT NEWS

Ada Bau Persekongkolan di Balik Kepindahan Diego Michiels, Pelita Jaya Mengadu ke BOPI

DIEGO MICHIELS/IST

  

Pelita Jaya geram dengan keputusan pindah klub Diego Michiels dan menuding ada intervensi dalam keputusan pemain naturalisasi asal Belanda itu.

Diego memutuskan kontrak sepihak secara mendadak. Sehari setelah mengundurkan diri dari Pelita Jaya, Diego langsung tandatangani kontrak dengan Persija yang berada di Liga Primer Indonesia.

Karena itu, Pelita Jaya memutuskan mengadukan pemutusan kontrak ini ke Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Siang tadi (Kamis, 5/1), Manajer Pelita Lalu Mara Satria Wangsa, mendatangi kantor BOPI di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat. Lalu Mara diterima Ketua Umum BOPI Gordon Mogot dan Ketua Harian BOPI Haryo Yuniarto.

Dalam penjelasannya, Lalu Mara meminta agar BOPI menjalankan tugas pokok dan fungsinya mengambil tindakan atas pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh Diego. Lalu juga meminta BOPI memindak orang-orang yang terlibat dan bersekongkol dalam pengunduran itu.

"Ini adalah tindak kejahatan olahraga, tidak boleh dibiarkan begitu saja karena akan jadi preseden buruk," kata Lalu Mara.

Dalam surat pengunduran Diego, tertera empat nama pengurus teras PSSI yaitu Ketua PSSI, Djohar Arifin Husin, Sihar Sitorus, Bob Hippy, dan Bernhard Limbong.

"Ini membuktikan, mereka melakukan persekongkolan melakukan tindak kejahatan olahraga," tegas Lalu Mara.

Haryo Yuniarto berjanji pihaknya akan segera mempelajari semua berkas aduan Pelita Jaya.

"Mungkin dalam satu atau dua hari sudah ada hasilnya apakah Diego bisa melanjutkan kontrak kerjanya dengan Pelita Jaya atau kontrak dengan klub yang baru bisa langsung dilakukan," ujarnya.

Diego memilih mengundurkan diri dari Pelita Jaya, Karawang, karena klub itu bermain di ISL (Indonesia Super League) dan menentang keputusan PSSI yang menyelenggarakan IPL (Indonesia Primer League). PSSI menegaskan, ISL adalah klub ilegal. Akibatnya, cita-cita Diego untuk bermain di Timnas terancam buyar.

0 komentar:

Posting Komentar