Garuda Muda Waspadai Serangan Balik Singapura
JAKARTA (Pos Kota) – Timnas U-23 Indonesia dipastikan mendapat perlawanan hebat dari pemain Singapura pada pertandingan babak penyisihan Grup A cabang sepakbola SEA Games 2011 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jumat (11/11) siang.
Selain itu, Garuda Muda yang diarsiteki Rahmad Darmawan, mengakui pertahanan Singapura sangat solid sehingga diperlukan kerja keras untuk membongkarnya. Menurut Rahmad, pemain belakang Singapura sangat disiplin. Hal itu terlihat dari permainan mereka ketika melawan Malaysia (1-1) dan Kamboja (2-1).
“Diperlukan kerja keras untuk bisa membongkar pertahanan calon lawan, namun meski begitu dia mengatakan sudah menyiapkan formula yang bisa melemahkan lini belakang lawan, terutama kombinasi perubahan permainan saat melakukan serangan ke pertahanan Singapura,” kata RD, sapaan Rahmad Darmawan saat latihan di Lapangan Timnas PSSI Senayan, Kamis (10/11).
Tim Singapura, kata Rahmad, memiliki kemampuan serangan balik cepat dan efektif. Di lini belakang, ketika striker Malaysia hanya ada satu orang di depan, tiga bek mereka tetap siap mengamankan wilayah pertahanan.
Bahkan, kata Rahmad, ketika tim lawan menyerang, dua wing Singapura turun membantu pertahanan sehingga ada lima pemain yang akan menjaga jantung pertahanan mereka. Sedangkan ketika menyerang, Singapura langsung menempatkan tiga ujung tombaknya untuk membongkar pertahanan lawan.
Lantas apa antisipasi RD untuk meredam penyerang maupun membongkar pertahanan Singapura? “Kita harus sabar menanti kesempatan bisa menyerang, jangan sampai anak-anak terpancing jebakan mereka,” kata dia.
pada sesi latihan siang pada pukul 13:00, RD tampak menekankan koordinasi antarlini, serta mengantisipasi serangan balik. Namun, mantan pelatih Persija Jakarta itu hanya melakukan latihan ringan, serta latihan siang sebagai bagian adaptasi cuaca karena kick-off laga Indonesia melawan Singapura digelar tepat pukul 14:00.
Pada laga perdana melawan Kamboja, Indonesia menang 6-0. Namun demikian, Rahmad selalu mengingatkan agar pemainnya tidak cepat berpuas diri. “Saya selalu mengignatkan pemain untuk tidak cepat puas diri. Perjalanan kita masih panjang, masih ada tiga tim besar yang masih harus dihadapi (Singapura, Thailand dan Malaysia),” kata Rahmad.
Sayangnya, Rahmad tidak bisa menurunkan bek Stevie Bonsapia saat melawan Singapura. Selasa (8/11) malam, Stevie dilarikan ke rumah sakit setelah terkena penyakit asam lambung. Manajer Timnas Roso Daras mengungkapkan, penyakit Stevie diperoleh karena meminum obat dengan minuman bersoda.
Namun, Rahmad Darmawan tak terlalu resah soal Stevie. Dia masih punya pemain pelapis yang kualitasnya tak terlalu berbeda, seperti Diego Michelis, Hasyim Kipuw, atau Hendro Siswanto.
Sementara itu, Timnas Singapura mengaku kecewa soal jadwal pertandingan yang digelar pada pukul 14.00. Menurut dia, tidak hanya bagi Singapura, tetapi juga akan menjadi masalah besar bagi tim Indonesia.
Walau demikian, Singapura tetap bermain karena jadwal sudah ditetapkan. Namun, pelatih Singapura Slobodan Pavkovic mengatakan, dia akan berpikir ulang melakukan permainan offensif melawan Indonesia. “Kami berharap pada beberapa keuntungan pada laga nanti,” kata dia.
Pavkovic menerapkan pola berbeda saat melawan Malaysia dengan meletakkan tiga center back dan bentrok lawan Kamboja yang hanya meletakkan dua center back. Bahkan beberapa pemain berbahaya juga dibangkucadangkan kala melawan Kamboja, seperti Navil Neil Vanu yang mendapat perhatian Rahmad Darmawan.
“Itu strategi kami,” kata Pavkovic saat ditanya keputusannya membangkucadangkan Navil. “Yang paling penting, kami percaya bisa dapat tiga poin karena tanpa keyakinan tidak mungkn kami bisa menang saat melawan Indonesia,” tegas Pavkovic.